8 Mahasiswa Indonesia di Inggris yang membanggakan

Para mahasiswa ini tengah menempuh berbagai studi, dari politik, beton sampai robot.

Inilah delapan kisah mahasiswa Indonesia di Inggris yang paling banyak Anda komentari melalui media sosial BBC Indonesia.

8. Ahmad Ataka - robot medis Ahmad Ataka
Ataka, 23, sedang menjalani studi doktoral di bidang robotik, King's College London. Ataka menjadi satu-satunya mahasiswa Indonesia yang terlibat dalam proyek robot medis , STIFF-FLOP, yang digawangi ilmuwan dari berbagai universitas di Eropa.

Pemuda asal Banyuwangi ini berperan mendesain algoritma agar robot tersebut bisa bergerak secara fleksibel.


7. Aisha Prastowo - teknologi transfer cairan Aisha Prastowo
Aisha adalah mahasiswi Indonesia yang kini sedang menjalani program doktoral ilmu teknik di Universitas Oxford.

"Penelitian saya mengenai mikrofluida, yaitu teknologi untuk mentransfer dan memproses fluida (umumnya cairan) dengan volume yang sangat kecil," ujarnya.

"Teknologi ini sebenarnya sudah berkembang dan diaplikasikan ke banyak penelitian biologi, kimia, bioteknologi namun pengoperasiannya dan alat yang digunakan sangat rumit," kata Aisha.

Ia mengatakan penelitiannya sangat relevan diterapkan di Indonesia.

"Misalnya untuk membuat alat diagnostik penyakit secara murah dan dapat dilakukan di pelosok yang kurang terjangkau oleh alat laboratorium yang kompleks."

6. Muhammad Zulfikar - meraih mimpi di tengah keterbatasan
Muhammad Zulfikar
Zulfikar juga menarik berbagai reaksi pembaca BBC Indonesia setelah membagikan kisahnya. Ia mengalami 'Ashpyxia Neonatal', gangguan yang menyebabkannya tidak bisa bicara lancar dan tidak dapat menggunakan kedua tangan untuk sejumlah aktivitas termasuk menulis.

Zulfikar tengah mengambil studi doktoral tentang dampak perkembangan negara Asia terhadap perkembangan politik di Timur Tengah, setelah sebelumnya mengambil S2 di universitas yang sama.

Di tengah keterbatasannya, Zulfikar yang pernah diejek dan di-bully di Indonesia justru sukses menjadi mahasiswa berprestasi di Qatar dan Inggris dengan jurusan hubungan internasional dan politik.

Akun Dias Abd melalui Facebook BBC Indonesia menyebutkan," Benar, biasanya orang Indonesia suka mem-bully. Padahal yang mem-bully tidak lebih baik dari korban ejekannya. Belajar lah sopan santun menghargai dan menghormati orang lain. Salut sama mas yang diberita ini. Terima kasih sudah memberikan inspirasi."



5. Vani Virdyawan - jarum fleksibel untuk kanker Vani Virdyawan
Vani sedang mendalami ilmu robot mekatronik medis yang gencar mengembangkan alat-alat kedokteran di masa depan.

Dosen teknik mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sedang menjalani program doktoral yang kini sedang terlibat proyek jarum fleksibel untuk diagnosis dan pengobatan kanker di Imperial College London.

Nadita C. Fannisa mengatakan melalui Facebook BBC Indonesia, "Sungguh inspiratif sekali Mas Vani, boleh di share bagaimana cara belajarnya hingga bisa seperti ini mas?"


4. Fadhillah Muslim - struktur betonFadhillah Muslim
Fadhillah bercita-cita mendirikan pusat penelitian beton di Indonesia dan kini sedang menjalani studi doktoral tentang struktur beton di Imperial College London.

"Parameter dalam eksperimen yang saya lakukan, tentunya telah saya sesuaikan dengan beton yang bisa diaplikasikan di Indonesia sebagai negara tropis, sehingga hasil penelitian saya dapat diaplikasikan di Indonesia," ujar Fadhillah.

Fadhillah yang menamatkan program sarjananya di Universitas Indonesia ini juga tertarik dengan beton ramah lingkungan.

Akun Wahid Nur H Subhanallah memberikan semangat di kolom komentar Facebook BBC Indonesia,"Kakak sangat kreatif dan inspiratif aku ingin mengikuti jejak kakak. Semoga risetnya berhasil."


3. Luluk Lusiantoro - distribusi darah di Inggris 
Luluk Lusiantoro
Luluk, mahasiswa asal Tulungagung, yang berhasil mendapatkan penghargaan dari The Chartered Institute of Logistic and Transport (CILT) atas penelitiannya tentang distribusi darah di Inggris yang berhasil membantu penghematan persediaan darah dinas kesehatan setempat.

Luluk yang sedang menjalani studi doktoral manajemen di Universitas Cranfield ini mengkalkulasikan jumlah pasokan darah berlebih di Inggris setelah mempelajari sistem distribusi darah di Bristol dan Rumah Sakit John Radclife, Oxford.

2. Maudy Ayunda - jurusan PPE di Oxford Image copyright MAUDY AYUNDA Maudy Ayunda
Maudy Ayunda sedang menjalani program sarjana di Philosophy, Politics and Economics (PPE), Universitas Oxford.

PPE merupakan salah satu jurusan favorit - baik dari mahasiswa dalam negeri dan internasional - dengan gabungan tiga disiplin ilmu yaitu filosofi, politik dan ekonomi.

Jurusan ini berhasil menelurkan politisi kenamaan dunia seperti Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan juga pemimpin oposisi Partai Buruh, Ed Miliband serta Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.

Akun Handayani Noer menulis komentar," Dia inspirasi buat anak muda zaman sekarang, siapapun bisa asal mau berusaha dan rajin belajar."

1. Muhammad Firmansyah Kasim - teori fisika Muhammad Firmansyah Kasim
Firman adalah mahasiswa program doktoral di Universitas Oxford yang mempelajari teori Fisika.

Sebelum Firman berhasil menjadi salah satu mahasiswa Indonesia pertama yang bergabung dalam penelitian nuklir di organisasi nuklir Eropa, CERN dan sempat melakukan presentasi di depan para profesor Eropa.

Lulusan teknik elektro ITB ini fokus pada penelitian tentang laser plasma dan fisika partikel.

Berita pemuda asal Makassar ini menjadi berita tentang mahasiswa yang paling populer dalam #KabarDariInggris

Akun Farid Yasidi menulis komentar,"Kisah seperti ini yg harus banyak dimunculkan di media sosial. Kisah inspiratif. Sukses Firman, kami mendoakanmu."

Sumber : bbc.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "8 Mahasiswa Indonesia di Inggris yang membanggakan"

Post a Comment